SERANG, beritaindonesianet— Kontingen Banten berhasil memperbaiki peringkat dalam klasemen akhir perolehan medali Popnas XV di Jakarta 16-25 November 2019. Pada Popnas kali ini, Banten berhasil menempati posisi keenam dalam klasemen akhir perolehan medali, dengan meraih 9 emas, 7 perak, dan 15 perunggu atau total 31 medali.
Sedangkan, pada Popnas di Jawa Tengah pada tahun 2017, kontingen Banten hanya menempati peringkat ketujuh.
Adapun, atlet Banten yang berhasil mempersembahkan emas antara lain Rizki Juniansyah pada cabang angkat besi kelas 73 kg putra; Petrus Khrisna Putra Suarlembi, cabang taekwondo under 45 kg putra; Rifki Naufal Putra Ramadhan cabang taekwondo under 73 kg putra; karate kata beregu putri dan Clement Satya Widya Wina cabang taekwondo under 59 kg putra; Adit (atletik), Dila Pupita Supriyadi (judo) dan lain-lain.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga, Deden Apriandi mengaku bersyukur atas prestasi yang diraih putra-putri terbaik Banten pada event Popnas yang berlangsung di Jakarta.
“Alhamdulillah, prestasi Banten lebih baik dibandingkan Popnas sebelumnya di Jawa Tengah. Waktu itu, Banten hanya finis di urutan ketujuh dalam klasemen akhir perolehan medali, sedangkan tahun ini di Jakarta, Banten berhasil menempati posisi keenam,” kata Deden.
Deden mengapresiasi kerja keras seluruh kontingen, baik atlet maupun ofisial yang telah berjuang mengharumkan nama Banten di pentas nasional. “Seluruh unsur kontingen sudah berjuang maksimal. Saya berharap, pada event berikutnya, Banten bisa meraih prestasi lebih baik dibandingkan sekarang,” ujarnya.
Dengan keberhasilan memperbaiki peringkat Popnas, Deden berharap bisa memotivasi para atlet yang akan terjun pada ajang PON Papua tahun 2020. Pasalnya, banyak atlet yang diterjun di Popnas, juga akan terjun pada PON Papua.
“Mudah-mudahan para atlet PON termotivasi dengan keberhasilan atlet Popnas ini,” ujarnya.
Ditanya pembinaan sebelum dikirim ke Popnas, Deden mengakatakan, seluruh atlet sudah mengikuti pelatihan rutin di bawah arahan pelatih berkualitas. Bahkan, beberapa cabang olah raga sudah menggunakan sport science atau ilmu pengetahuan dalam proses persiapan menuju Popnas di Jakarta.
“Mungkin hanya Banten yang sudah menggunakan sport science dalam latihan. Memang prestasi yang sudah menggunakan metode sport science menonjol. Terbukti atlet angkat besi mampu memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri. Namun, memang belum semua cabang menggunakan sport science,” kata Deden.
Terkait penggunaan metode sport science, Deden mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta Universitas Dipenogoro, Semarang Jawa Tengah.
“Penggunaan sport science untuk membantu meningkatkan potensi atlet, baik dari sisi fisiologi, psikologi, maupun biomekanika. Oleh karena pelatih akan mudah mengetahui kelebihan dan kekurangan atlet akan diketahui melalui alat. Termasuk risiko cedera para atlet. Ke depan, diharapkan semua cabang sudah menggunakan sport science,” ujarnya.
Namun, keberhasilan para atlet pada event Popnas kali ini, kata Deden, tidak terlepas dari dukungan Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil Gubernur Andika Hazrumy, Sekda Banten serta masyarakat Banten. Dukungan tersebut diberikan, baik saat persiapan maupun pelaksanaan Popnas XV di Jakarta.
“Terima kasih atas dukungan Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur Banten Serta Pak Sekda Banten. Dukungan para pimpinan sangat besar sekali. Apalagi, kan Pak Gubernur senang berolah raga. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan doa dan dukungan, sehingga prestasi atlet Banten pada Popnas lebih meningkat,” kata Deden.
Sementara, berdasarkan klasemen akhir Popnas XV 2019, kontingen Jawa Barat akhirnya menggeser DKI Jakarta dalam perolehan medali. Jawa Barat yang sebelumnya hanya menempati posisi dua atau tiga di bawah DKI Jakarta dan Jawa Timur, akhirnya berhasil menjadi juara umum dengan meraih 37 medali emas, 34 perak, dan 28 perunggu.
Sementara, DKI Jakarta yang sejak awal memimpin klasemen harus puas di posisi kedua dengan meraih 36 emas, 30 perak dan 27 perunggu. Disusul Jawa Timur 29 emas, 30 perak dan 43 perunggu; Jawa Tengah 18 emas, 26 perak, dan 37 perunggu, dan Bali di posisi kelima meraih 18 emas, 16 perak dan 27 perunggu.(hen)